“Seorang pria dari Quraisy mematahkan gigi seorang pria dari Ansar. Jadi dia memohon kepada Mu'awiyah untuk melawannya. Dia berkata kepada Mu'awiyah: “Wahai Panglima orang-orang mukmin! Orang ini mematahkan salah satu gigiku.” Mu'awiyah berkata: “Kami akan berusaha untuk mendapatkan kepuasan bagi Anda.” Dan orang lain bersikeras bahwa Mu'awiyah membuatnya setuju [tetapi dia tidak puas]. Maka Mu'awiyah berkata kepadanya: “Terserah kepada temanmu.” Abu Ad-Darda' sedang duduk bersamanya, maka Abu Ad-Darda berkata: “Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata [dia berkata: 'Telingaku mendengar dan hatiku teringat]: “Tidak ada orang yang dipukul di tubuhnya dan dia mengampuninya, kecuali bahwa Allah mengangkat dia setinggi dan menghilangkan dosa darinya.” Sang Ansari berkata: “Apakah kamu mendengar hal itu dari Rasulullah (ﷺ)?” Dia berkata: “Telingaku mendengarnya dan hatiku mengingatnya.” Dia berkata: “Maka aku akan menyerahkannya kepadanya.” Mu'awiyah berkata: “Sesungguhnya kamu tidak boleh menderita.” Maka ia memerintahkan supaya ia diberi harta.”