حَدَّثَنَا هَنَّادٌ، حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَابِسِ بْنِ رَبِيعَةَ، قَالَ رَأَيْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يُقَبِّلُ الْحَجَرَ وَيَقُولُ إِنِّي أُقَبِّلُكَ وَأَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَلَوْلاَ أَنِّي رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُقَبِّلُكَ لَمْ أُقَبِّلْكَ ‏.‏ قَالَ وَفِي الْبَابِ عَنْ أَبِي بَكْرٍ وَابْنِ عُمَرَ ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عُمَرَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ ‏.‏
Terjemahan
Az-Zubair bin Arabi menceritakan

Bahwa seorang pria bertanya kepada Ibnu Umar tentang menyentuh Batu (Hitam), maka dia berkata: “Saya melihat Nabi menyentuhnya dan menciumnya.” Maka orang itu berkata: “Bagaimana pendapatmu jika ada kerumunan (di sekitar Ka'bah) dan bagaimana pandanganmu jika orang-orang mengalahkan aku?” Ibnu Umar berkata: “Tinggalkan 'Apa pandanganmu? 'di Yaman. Aku melihat Nabi menyentuhnya dan menciumnya.”