حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، عَنْ يُونُسَ، عَنِ الْحَسَنِ، قَالَ قَالَ سَمُرَةُ حَفِظْتُ سَكْتَتَيْنِ فِي الصَّلاَةِ سَكْتَةً إِذَا كَبَّرَ الإِمَامُ حَتَّى يَقْرَأَ وَسَكْتَةً إِذَا فَرَغَ مِنْ فَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَةٍ عِنْدَ الرُّكُوعِ قَالَ فَأَنْكَرَ ذَلِكَ عَلَيْهِ عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ قَالَ فَكَتَبُوا فِي ذَلِكَ إِلَى الْمَدِينَةِ إِلَى أُبَىٍّ فَصَدَّقَ سَمُرَةَ ‏.‏ قَالَ أَبُو دَاوُدَ كَذَا قَالَ حُمَيْدٌ فِي هَذَا الْحَدِيثِ وَسَكْتَةً إِذَا فَرَغَ مِنَ الْقِرَاءَةِ ‏.‏
Terjemahan
Narasi Samurah ibn Jundub; Ubayy ibn Ka'b

Samurah ibn Jundub dan Imran ibn Husain berdiskusi (tentang periode diam dalam doa). Samurah kemudian berkata bahwa dia ingat dua periode diam dari Rasulullah (ﷺ); satu ketika dia mengucapkan takbir dan yang lain ketika dia selesai membacakan: “Bukan dari orang-orang yang kamu marah atau orang-orang yang sesat” (i.7).

Samurah ingat hal itu, tetapi Imran ibn Husain menolaknya.

Kemudian mereka menulis tentang hal itu kepada Ubayy ibn Ka'b. Dia menulis surat kepada mereka dan memberikan jawaban kepada mereka bahwa Samurah ingat dengan benar.