حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ كَانُوا يَفْتَتِحُونَ الْقِرَاءَةَ بِـ ‏{‏ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ‏}‏ ‏.‏
Terjemahan
'A'ishah katanya

Rasulullah SAW (ﷺ) memulai shalat dengan takbir (Allah Maha Besar) dan dengan membaca “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”. Dan ketika dia membungkuk, dia tidak mengangkat dan tidak menundukkan kepalanya, melainkan menyimpannya di antara keduanya (kondisi). Dan apabila dia mengangkat kepalanya setelah membungkuk, dia tidak bersujud sampai dia berdiri tegak. Dan ketika dia mengangkat kepalanya setelah sujud, dia tidak bersujud (untuk kedua kalinya) sampai dia duduk dengan benar; dan dia membaca tahiyat setelah setiap pasang rakaat. Dan ketika dia duduk, dia mengulurkan kaki kirinya dan mengangkat kanannya. Dia melarang duduk seperti tempat duduk setan, dan membentangkan tangan (di tanah dalam sujud) seperti binatang. Dia biasa menyelesaikan shalat dengan mengucapkan salam.