حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ، أَخْبَرَنَا خَالِدٌ، عَنْ حُمَيْدٍ الأَعْرَجِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَنَحْنُ نَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَفِينَا الأَعْرَابِيُّ وَالأَعْجَمِيُّ فَقَالَ " اقْرَءُوا فَكُلٌّ حَسَنٌ وَسَيَجِيءُ أَقْوَامٌ يُقِيمُونَهُ كَمَا يُقَامُ الْقِدْحُ يَتَعَجَّلُونَهُ وَلاَ يَتَأَجَّلُونَهُ " .
Terjemahan
Tradisi yang disebutkan di atas juga telah ditransmisikan melalui rantai narator yang berbeda oleh Humaid, tetapi dia tidak menyebutkan kata “Doa Supererogatory” Versi ini memiliki
Al-Hasan (al-Basri) akan membaca fatihat al-kitab dalam sholat siang dan sore saat dia memimpin sholat atau dia berada di belakang imam dan akan memuliakan Allah, dan akan berulang kali berkata: “Allah Maha Besar” dan “Tidak ada tuhan selain Allah” (yaitu takbir dan tahlil) sama dengan jumlah yang dibacakan orang al-Qaf (Surah 50) dan al-Dhariyat (surah 51).