حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ، وَأَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ، وَمُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ، قَالُوا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنَا عَمْرٌو، - يَعْنِي ابْنَ الْحَارِثِ - عَنْ عُمَارَةَ بْنِ غَزِيَّةَ، عَنْ سُمَىٍّ، مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا صَالِحٍ، ذَكْوَانَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ " .
Terjemahan
Ibnu Abbas dijo
Nabi (ﷺ) mengangkat tirai (dan melihat bahwa) orang-orang berdiri dalam barisan (shalat) di belakang Abu Bakr. Beliau menjawab: “Wahai manusia, tidak ada yang memberi kabar gembira dari kenabian kecuali mimpi yang benar yang dimiliki seorang Muslim atau yang dimiliki seorang Muslim lain untuknya. Saya dilarang membaca Al-Qur'an sambil membungkuk atau bersujud. Mengenai hutang, tinggilah Tuhan di dalamnya, dan tentang sujud, berdoa dengan susah payah di dalamnya, yang layak diterima.