حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، وَشُعْبَةُ، وَأَبَانُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " التَّفْلُ فِي الْمَسْجِدِ خَطِيئَةٌ وَكَفَّارَتُهُ أَنْ تُوَارِيَهُ " .
Terjemahan
Ibnu Umar melaporkan
Suatu hari ketika Rasulullah (ﷺ) sedang berkhotbah, dia tiba-tiba melihat dahak di dinding menuju kiblat (arah yang Muslim berpaling dalam shalat) masjid. Jadi dia menjadi marah pada orang-orang. Dia kemudian mengikisnya dan mengirim kunyit dan menodainya. Kemudian dia berkata: “Apabila ada di antara kamu yang berdoa, maka Allah Maha Tinggi menghadap dia, maka janganlah dia meludah di hadapannya.