Kami datang kepada Jabir ibn Abdullah yang sedang duduk di masjidnya. Dia berkata: Rasulullah (ﷺ) datang kepada kami di masjid ini dan dia memiliki ranting kurma dari jenis Ibnu Tab. Dia melihat dan melihat dahak di dinding ke arah kiblat. Dia menoleh ke sana dan mengikisnya dengan ranting.
Kemudian dia berkata: “Siapakah di antara kamu yang suka Allah memalingkan wajah-Nya darinya? Beliau berkata: “Apabila ada di antara kamu yang berdiri untuk shalat, maka Allah menghadapinya. Jadi dia tidak boleh meludah di hadapannya, atau di sisi kanannya. Dia harus meludah di sisi kirinya di bawah kaki kirinya. Jika dia terburu-buru (yaitu dipaksa untuk segera meludah), dia harus melakukannya dengan kainnya dengan cara ini. Dia kemudian meletakkan kain itu di mulutnya dan menggosoknya.
Dia kemudian berkata: “Bawalah parfum. Seorang pemuda dari suku itu berdiri dan bergegas ke rumahnya dan kembali dengan parfum di telapak tangannya. Rasulullah (ﷺ) mengambilnya dan meletakkannya di ujung ranting. Dia kemudian menodai tanda dahak dengan itu.
Jabir berkata, “Inilah alasan kamu menggunakan parfum di masjid-masjidmu.