حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مِهْرَانَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ الأَبْعَدُ فَالأَبْعَدُ مِنَ الْمَسْجِدِ أَعْظَمُ أَجْرًا ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Hurairah melaporkan Rasululullah (ﷺ) mengatakan

Doa yang diucapkan oleh seorang pria dalam sidang adalah dua puluh lima derajat lebih baik daripada doa yang diucapkan olehnya sendirian di rumahnya atau di pasar. Hal ini karena apabila ada di antara kamu yang berwudhu dengan sempurna, dan pergi ke masjid tanpa niat kecuali shalat, dan tidak ada yang menggerakkannya kecuali shalat, maka setiap langkah yang dia ambil tingginya tingginya satu derajat karena (berjalan) ini, dan satu dosa diampuni darinya sampai ia masuk masjid. Ketika memasuki masjid, dia akan diperhitungkan sebagai shalat selama dia akan ditahan oleh shalat. Malaikat-malaikat terus berdoa kepada salah seorang di antara kamu selama dia duduk di tempat shalat, dengan berkata: “Ya Allah, ampunilah dia, ya Allah, rahmatilah dia; ya Allah, terimalah pertobatannya selama dia tidak menyakiti siapa pun, atau merusak wudhu.