حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، حَدَّثَنَا مَالِكٌ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَكَلَ كَتِفَ شَاةٍ ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abdullah bin Harith ibn Jaz'

Salah seorang sahabat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- datang kepada kami di Mesir. Ketika dia menceritakan tradisi di Masjid Mesir, saya mendengar dia berkata: Saya adalah orang ketujuh atau keenam bersama Rasulullah -ṣallallallāhu 'alaihi wa sallam- di rumah seseorang.

Sementara itu Bilal datang dan memanggilnya untuk shalat. Dia keluar dan melewati seseorang yang memiliki panci api di atas api. Rasulullah SAW berkata kepadanya: “Apakah makanan di dalam panci sudah dimasak?” ﷺ Dia menjawab: Ya, orang tuaku dikorbankan untukmu. Dia kemudian mengambil sepotong dari itu dan terus mengunyahnya sampai dia mengucapkan takbir pertama (Allahuakbar) dari shalat. Selama ini aku menatapnya.