حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ حَفْصٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ‏:‏ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَرْحَمَ النَّاسِ بِالْعِيَالِ، وَكَانَ لَهُ ابْنٌ مُسْتَرْضَعٌ فِي نَاحِيَةِ الْمَدِينَةِ، وَكَانَ ظِئْرُهُ قَيْنًا، وَكُنَّا نَأْتِيهِ، وَقَدْ دَخَنَ الْبَيْتُ بِإِذْخِرٍ، فَيُقَبِّلُهُ وَيَشُمُّهُ‏.‏
Salin

Anas ibn Malik berkata, “Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, adalah orang yang paling penyayang terhadap anggota keluarganya. Dia menyusu putranya (Ibrahim) di sebagian Madinah dan suami dari perawat basahnya adalah seorang pandai besi. Kami biasa pergi kepadanya dan rumah itu akan penuh asap dari bellow. Dia akan mencium anak itu dan membawanya ke pangkuannya.”