حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سَالِمُ بْنُ نُوحٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا عُمَرُ، رَجُلٌ مِنْ بَنِي حَنِيفَةَ هُوَ ابْنُ جَابِرٍ، عَنْ وَعْلَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ وَثَّابٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَلِيٍّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ‏:‏ مَنْ بَاتَ عَلَى ظَهْرِ بَيْتٍ لَيْسَ عَلَيْهِ حِجَابٌ فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ الذِّمَّةُ‏.‏ قال: أبو عبد الله: في إسناده نظر.
Terjemahan

Zuhayr melaporkan bahwa salah seorang sahabat Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, “Jika seseorang menghabiskan malam di atas atap datar (tanpa dinding) dan kemudian jatuh dari atasnya dan mati, tidak ada yang bertanggung jawab atas dirinya. Barangsiapa yang naik ke laut ketika badai itu ganas (yaitu badai) dan binasa, tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas dirinya.”