حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ مُوسَى بْنِ خَلَفٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبِي، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، عَنِ ابْنِ طِخْفَةَ الْغِفَارِيِّ، أَنَّ أَبَاهُ أَخْبَرَهُ، أَنَّهُ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الصُّفَّةِ، قَالَ‏:‏ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ فِي الْمَسْجِدِ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ، أَتَانِي آتٍ وَأَنَا نَائِمٌ عَلَى بَطْنِي، فَحَرَّكَنِي بِرِجْلِهِ فَقَالَ‏:‏ قُمْ، هَذِهِ ضَجْعَةٌ يُبْغِضُهَا اللَّهُ، فَرَفَعْتُ رَأْسِي، فَإِذَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم قَائِمٌ عَلَى رَأْسِي‏.‏
Salin

Ibnu Tikhfa al-Ghifari melaporkan bahwa ayahnya mengatakan kepadanya bahwa dia adalah salah satu dari orang-orang bangku. Dia mengatakan kepadanya, “Saya tidur di masjid pada bagian akhir malam, berbaring tengkurap. Seseorang mendatangi saya dan menggerakkan saya dengan kakinya, berkata, 'Bangunlah. Ini adalah cara berbaring yang dibenci Allah.” Aku mengangkat kepalaku dan Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, berdiri di dekat kepalaku.