حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَوْهَبٍ قَالَ: سَمِعْتُ مُوسَى بْنَ طَلْحَةَ يَذْكُرُ، عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، أَنَّ أَعْرَابِيًّا عَرَضَ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي مَسِيرِهِ، فَقَالَ: أَخْبِرْنِي مَا يُقَرِّبُنِي مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ؟ قَالَ: تَعْبُدُ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكْ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ.
Salin
Abu Ayyub al-Ansari mengatakan kepadanya bahwa seorang Badui datang kepada Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, saat dia bepergian. Dia bertanya, “Katakanlah kepadaku apa yang akan mendekatkan aku ke surga dan menjauhkanku dari neraka.” Beliau menjawab, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan apa pun dengan-Nya, lakukanlah shalat, bayar zakat, dan pertahankan hubungan kekerabatan.”