حَدَّثَنِا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللهِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ، عَنْ قَيْسٍ قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ جَرِيرًا يَقُولُ‏:‏ مَا رَآنِي رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مُنْذُ أَسْلَمْتُ إِلاَّ تَبَسَّمَ فِي وَجْهِي، وَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم‏:‏ يَدْخُلُ مِنْ هَذَا الْبَابِ رَجُلٌ مِنْ خَيْرِ ذِي يَمَنٍ، عَلَى وَجْهِهِ مَسْحَةُ مَلَكٍ، فَدَخَلَ جَرِيرٌ‏.‏
Salin

'Aisyah berkata, “Saya tidak pernah melihat Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, tertawa sampai saya bisa melihat uvula nya. Dia biasa tersenyum, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian.” Dia berkata, “Ketika dia melihat awan atau angin, kesusahan terlihat di wajahnya.” Dia berkata, “Ya Rasulullah, ketika manusia melihat awan, mereka bersukacita, berharap akan ada hujan di dalamnya. Tetapi apabila engkau melihatnya, aku melihat kesusahan di wajahmu.” Beliau menjawab, “Wahai Aisyah, apakah yang dapat meyakinkan saya bahwa tidak ada azab yang pedih di dalamnya? Orang-orang telah dihukum oleh angin. Beberapa orang melihat siksaan itu dan berkata, “Ini adalah awan hujan yang datang kepada kami.”