حَدَّثَنَا أَيُّوبُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ، عَنْ كَثِيرِ بْنِ زَيْدٍ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ رَبَاحٍ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم‏:‏ إِذَا دَخَلَ الْبَصَرُ فَلا إِذْنَ‏.‏
Terjemahan

Thawban, mawla Rasulullah, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, menceritakan bahwa Nabi -semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, “Tidak halal bagi seorang Muslim untuk melihat ke dalam rumah sampai dia diberi izin. Jika dia melakukannya, dia sudah masuk. Dia seharusnya tidak bertindak sebagai imam suatu umat dan kemudian memilih dirinya untuk memohon dengan mengesampingkan orang lain. Dia seharusnya tidak berdoa sementara dia perlu buang air kecil sampai dia merasa lega.”