حَدَّثَنَا مُحَمَّدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللهِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ قَالَ‏:‏ قَامَ رَجُلٌ يُثْنِي عَلَى أَمِيرٍ مِنَ الأُمَرَاءِ، فَجَعَلَ الْمِقْدَادُ يَحْثِي فِي وَجْهِهِ التُّرَابَ، وَقَالَ‏:‏ أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ نَحْثِيَ فِي وُجُوهِ الْمَدَّاحِينَ التُّرَابَ‏.‏
Salin

Kata Raja'. “Suatu hari Mihjan dan saya pergi ke masjid penduduk Basra. Burayda al-Aslami sedang duduk di dekat salah satu pintu masjid. Di dalam masjid ada seorang pria bernama Sabka yang biasa membuat shalat panjang. Kami datang ke pintu masjid yang di atasnya ada kain wol berpinggiran. Sekarang Burayda adalah seseorang yang membuat lelucon. Dia berkata, “Mihjan, bukankah kamu berdoa seperti Sabka berdoa?” Mihjan tidak menjawab dan kembali. Mihjan berkata, “Rasulullah, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, sekali memegangi tanganku dan kami pergi bersama-sama ke puncak Uhud. Dia memandang rendah Madinah dan berkata, “Celakalah sebuah kota yang penduduknya akan meninggalkannya ketika menjadi sangat makmur. Kemudian Dajjal akan datang ke sana dan menemukan dua malaikat di setiap pintu gerbangnya, sehingga dia tidak akan memasukinya.” Kemudian dia turun sampai kami sampai di masjid dan Rasulullah -semoga Allah memberkatinya dan memberinya damai - melihat seorang pria berdoa, bersujud dan membungkuk. Rasulullah, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, bertanya kepadaku, “Siapakah ini?” Dan aku mulai memujinya dengan berkata, “Rasulullah, ini adalah begini dan begini.” “Berhenti!” Ia berkata: “Jangan biarkan dia mendengar, atau kamu akan membinasakannya.”