حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ ظَبْيَانَ، عَنْ أَبِي يَحْيَى حَكِيمِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ عَلِيًّا يَقُولُ‏:‏ لاَ تَكُونُوا عُجُلاً مَذَايِيعَ بُذُرًا، فَإِنْ مِنْ وَرَائِكُمْ بَلاَءً مُبَرِّحًا مُمْلِحًا، وَأُمُورًا مُتَمَاحِلَةً رُدُحًا‏.‏
Terjemahan

'Ikrima terdengar berkata, “Saya tidak tahu siapa dari mereka, baik Ibnu 'Abbas atau Ibnu 'Umar, yang memberi makanan kepada teman-temannya, dan seorang gadis budak bekerja di hadapan mereka. Salah seorang dari mereka berkata kepadanya, “Pelacur!” Dia berkata, “Mudah! Jika dia tidak menuntut azab hadd dari kamu di dunia ini, maka dia akan mengambilnya darimu di akhirat.” Pria itu berkata, “Dan bagaimana menurutmu jika itu (apa yang saya katakan) adalah kebenaran?” Dia menjawab, “Allah tidak mencintai siapa pun yang jauh melebihi suara dalam berbicara tentang ketidaksenonokan.”