حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى قَالَ: أَخْبَرَنِي يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا بْنِ أَبِي زَائِدَةَ، عَنْ زَكَرِيَّا، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ.
Salin
Sulaiman bin Surad, salah seorang sahabat Nabi, berkata, “Dua orang saling mencaci di hadapan Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, dan salah satu dari mereka menjadi marah. Dia menjadi sangat marah sehingga wajahnya membengkak dan berubah warna. Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, berkata, “Saya tahu beberapa kata yang akan membuat apa yang dia rasakan hilang jika dia mengatakannya.” Orang itu datang kepadanya dan memberitahunya apa yang dikatakan Nabi -semoga Allah memberkatinya dan memberinya damai sejahtera. Dia berkata, “Berlindunglah kepada Allah dari setan yang terkutuk.” Dia berkata, 'Apakah Anda pikir ada yang salah dengan saya? Apa aku marah? Pergi! '”