حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ صَالِحٍ قَالَ: حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، عَنْ خَالِدِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ: مَرَّ أَعْرَابِيٌّ فِي سَفَرٍ، فَكَانَ أَبُو الأعْرَابِيِّ صَدِيقًا لِعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَقَالَ لِلأَعْرَابِيِّ: أَلَسْتَ ابْنَ فُلاَنٍ؟ قَالَ: بَلَى، فَأَمَرَ لَهُ ابْنُ عُمَرَ بِحِمَارٍ كَانَ يَسْتَعْقِبُ، وَنَزَعَ عِمَامَتَهُ عَنْ رَأْسِهِ فَأَعْطَاهُ. فَقَالَ بَعْضُ مَنْ مَعَهُ: أَمَا يَكْفِيهِ دِرْهَمَانِ؟ فَقَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: احْفَظْ وُدَّ أَبِيكَ، لاَ تَقْطَعْهُ فَيُطْفِئَ اللَّهُ نُورَكَ.
Terjemahan
'Abdullah ibn Dinar melaporkan bahwa Ibnu 'Umar melewati seorang Badui selama perjalanan. Ayah Badui itu adalah teman 'Umar. Orang Badui itu berkata, “Bukankah aku anak orang itu?” Dia menjawab, “Ya, memang.” Ibnu Umar memerintahkan agar dia diberi keledai yang mengikutinya. Dia juga melepas sorbannya dan memberikannya kepadanya, seorang dari orang-orang yang bersamanya berkata, “Bukankah dua dirham cukup baginya?” Dia menjawab, “Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, 'Pertahankan apa yang dicintai ayahmu. Janganlah kamu memotongnya supaya Allah memadamkan cahayamu.”