حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ دَاوُدَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ‏:‏ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ يَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَالْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا‏.‏
Terjemahan

'Abdullah melaporkan bahwa Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, “Kamu harus jujur. Kejujuran mengarah pada ketaatan dan ketaatan mengarah ke surga. Seorang pria terus mengatakan yang benar sampai dia ditulis sebagai siddiq bersama Allah. Waspadalah terhadap kebohongan. Kebohongan menyebabkan penyimpangan dan penyimpangan mengarah ke neraka. Seorang pria terus berdusta sampai dia tertulis sebagai pendusta di sisi Allah.