حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُنْكَدِرِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ‏:‏ كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ‏.‏
Salin

Abu Dharr melaporkan bahwa dikatakan, “Rasulullah, orang-orang kaya telah mengambil semua pahala. Mereka berdoa saat kita berdoa. Mereka berpuasa seperti kita, tetapi mereka memberikan sadaqah dari kekayaan mereka yang berlebihan.” Beliau berkata, “Bukankah Allah telah memberikan kepadamu sesuatu untuk diberikan sebagai sadaqah? Setiap kali kamu memuji atau memuliakan Allah, itu adalah sadaqa. Ada sadaqa adalah hubungan seksual.” Dia ditanya, “Apakah ada sadaqa dalam memuaskan nafsu makan seseorang?” Dia menjawab, “Jika dia melakukannya dengan cara haram, bukankah itu tindakan yang salah? Demikian pula jika dia melakukannya dengan cara halal, dia menerima pahala.”