حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ يَحْيَى قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي الْقَاسِمُ بْنُ الْحَكَمِ الْعُرَنِيُّ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عُبَيْدٍ الطَّائِيُّ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ رَبِيعَةَ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ‏:‏ مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَى قَوْمٍ فِيهِمْ رَجُلٌ مُتَخَلِّقٌ بِخَلُوقٍ، فَنَظَرَ إِلَيْهِمْ وَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ، وَأَعْرَضَ عَنِ الرَّجُلِ، فَقَالَ الرَّجُلُ‏:‏ أَعْرَضْتَ عَنِّي‏؟‏ قَالَ‏:‏ بَيْنَ عَيْنَيْهِ جَمْرَةٌ‏.‏
Terjemahan

Abu Sa'id berkata, “Seorang pria datang dari al-Bahrayn kepada Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, dan menyapa dia, tetapi Nabi tidak menjawabnya. Pria itu mengenakan cincin emas dan jubah sutra. Pria itu pergi dalam kesedihan. Dia mengeluh kepada istrinya dan dia berkata, 'Mungkin Rasulullah menolak jubah dan cincinmu. Buanglah mereka dan kemudian kembalilah; dia melakukan itu dan kemudian Nabi membalas salamnya. Dia berkata, “Aku datang kepadamu kemarin dan kamu berpaling dariku.” Dia berkata, “Kamu memiliki batu bara api di tanganmu.” Dia berkata, “Aku datang dengan batu bara apa saja.” Dia berkata, “Adapun apa yang kamu bawa, tidak ada orang yang bebas dari ketergantungan pada batu-batu ini. Tetapi itu adalah kenikmatan hidup di dunia.” Dia berkata, 'Dari mana saya harus membuat cincin? ' “Dari perak, kuningan, atau besi,” jawabnya.