حَدَّثَنَا مُوسَى، قَالَ: حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم رَأَى رَجُلاً يَسُوقُ بَدَنَةً، فَقَالَ: ارْكَبْهَا، فَقَالَ: إِنَّهَا بَدَنَةٌ، قَالَ: ارْكَبْهَا، قَالَ: إِنَّهَا بَدَنَةٌ، قَالَ: ارْكَبْهَا، قَالَ: فَإِنَّهَا بَدَنَةٌ، قَالَ: ارْكَبْهَا، وَيْلَكَ.
Salin
Anas melaporkan bahwa Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, melihat seorang pria mengendarai unta kurban. “Naik saja,” katanya padanya. Pria itu menjawab, “Itu adalah unta kurban.” “Naik saja,” dia mengulangi. Pria itu berkata lagi, “Itu adalah unta kurban.” “Naik saja,” dia mengulangi. Orang itu berkata, “Itu adalah unta kurban.” Rasulullah SAW berkata, “Naiklah, dan ganggu kamu!”