حَدَّثَنَا مُوسَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم رَأَى رَجُلاً يَسُوقُ بَدَنَةً، فَقَالَ‏:‏ ارْكَبْهَا، فَقَالَ‏:‏ إِنَّهَا بَدَنَةٌ، قَالَ‏:‏ ارْكَبْهَا، قَالَ‏:‏ إِنَّهَا بَدَنَةٌ، قَالَ‏:‏ ارْكَبْهَا، قَالَ‏:‏ فَإِنَّهَا بَدَنَةٌ، قَالَ‏:‏ ارْكَبْهَا، وَيْلَكَ‏.‏
Terjemahan

Bashir ibn Ma'bad as-Sadusi (yang bernama Zahim ibn Ma'bad) membuat hijrah (emigrasi) kepada Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, dan Nabi bertanya kepadanya, “Siapa namamu?” “Zahim,” jawabnya. Rasulullah SAW berkata, “Tidak, kamu adalah Bashir.” Bashir berkata, “Ketika aku berjalan bersama Rasulullah, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, dia melewati kuburan beberapa penyembah berhala. Dia berkata, 'Orang-orang ini telah kehilangan banyak kebaikan' tiga kali. Kemudian dia melewati kuburan orang-orang Muslim dan berkata, “Orang-orang ini telah memperoleh banyak kebaikan.” Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, tiba-tiba mendongak dan melihat seorang pria mengenakan sandal berjalan di antara kuburan. Dia berkata, “Engkau dengan sandal kulit sapi, lepaskan sandalmu!” Ketika dia melihat Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, dia melepas sandalnya dan membuangnya.