Nabi (ﷺ) berkata, “Setiap hari Jumat para malaikat berdiri di setiap gerbang masjid untuk menulis nama-nama orang-orang secara kronologis (yaitu sesuai dengan waktu kedatangan mereka untuk shalat Jumat) dan ketika Imam duduk (di mimbar) mereka melipat gulungan mereka dan bersiap-siap untuk mendengarkan khotbah.”
Teks Hadis & Referensi
Nabi (ﷺ) bersabda, "Pada setiap Jumat, para malaikat berdiri di setiap pintu masjid untuk mencatat nama-nama orang secara kronologis (yaitu sesuai waktu kedatangan mereka untuk salat Jumat) dan ketika Imam duduk (di mimbar), mereka melipat gulungan mereka dan bersiap untuk mendengarkan khutbah."
Sumber: Sahih al-Bukhari 3211 | Kitab: Awal Penciptaan
Komentar tentang Pencatatan Malaikat
Hadis ini menetapkan bahwa malaikat ditunjuk khusus untuk salat Jumat untuk mencatat peserta sesuai urutan kedatangan mereka. Pencatatan kronologis menunjukkan keunggulan kehadiran awal, dengan pahala yang lebih besar bagi mereka yang datang pertama.
Para malaikat berhenti menulis ketika Imam naik ke mimbar, menunjukkan bahwa khutbah menandai awal resmi layanan salat Jumat. Dari titik ini, perhatian harus sepenuhnya beralih ke mendengarkan pidato Imam.
Implikasi Hukum & Spiritual
Para ulama menyimpulkan dari ini bahwa menghadiri salat Jumat sangat penting sehingga makhluk langit ditunjuk untuk mendokumentasikan peserta. Ini menekankan kewajiban komunal (fard kifayah) dari salat Jumu'ah.
Pelipatan gulungan ketika Imam duduk menandakan bahwa orang yang terlambat kehilangan pahala utama, meskipun mereka masih memenuhi kewajiban jika bergabung sebelum rakaat salat dimulai.
Kesiapan malaikat untuk mendengarkan khutbah berfungsi sebagai pengingat yang kuat bagi Muslim untuk juga memberikan perhatian penuh kepada khutbah tanpa gangguan.
Panduan Praktis
Muslim harus berusaha untuk tiba lebih awal di masjid pada hari Jumat untuk mencapai pahala spiritual maksimum yang dicatat oleh malaikat.
Setelah Imam memulai khutbah, semua percakapan harus berhenti, mengikuti contoh malaikat yang berhenti menulis untuk mendengarkan dengan penuh perhatian.
Hadis ini mendorong ketepatan waktu dalam ibadah dan menyoroti status khusus yang dimiliki Jumat dalam tradisi Islam.