Rasulullah SAW bersabda, “Kelompok pertama (manusia) yang masuk surga akan (berkilauan) seperti bulan ketika purnama. ﷺ Mereka tidak akan meludah atau meniup hidung mereka atau meringankan alam. Peralatan mereka akan terbuat dari emas dan sisir mereka dari emas dan perak; di tengah-tengah mereka akan digunakan kayu lidah buaya, dan keringat mereka akan berbau seperti kesturi. Setiap orang dari mereka akan memiliki dua istri; sumsum tulang kaki para istri akan terlihat melalui daging karena keindahan yang berlebihan. Mereka (yaitu penghuni surga) tidak memiliki perbedaan dan kebencian di antara mereka sendiri; hati mereka seolah satu hati dan mereka akan memuliakan Allah pada pagi dan sore hari.”
Awal Penciptaan - Sahih al-Bukhari 3245
Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Kelompok pertama (orang) yang akan masuk Surga akan (berkilau) seperti bulan purnama. Mereka tidak akan meludah atau membersihkan hidung atau buang hajat. Peralatan mereka akan terbuat dari emas dan sisir mereka dari emas dan perak; di pusat mereka kayu gaharu akan digunakan, dan keringat mereka akan berbau seperti kesturi. Setiap dari mereka akan memiliki dua istri; sumsum tulang kaki istri-istri mereka akan terlihat melalui daging karena keindahan yang berlebihan. Mereka (yaitu penduduk Surga) tidak akan memiliki perbedaan atau kebencian di antara mereka; hati mereka akan seperti satu hati dan mereka akan bertasbih kepada Allah di pagi dan sore hari."
Komentar tentang Kelompok Pertama di Surga
Deskripsi Nabi tentang para pendatang pertama ke Surga mengungkapkan status mereka yang tinggi. Kemiripan mereka dengan bulan purnama menandakan keindahan sempurna dan cahaya bersinar, mencerminkan iman murni dan perbuatan baik mereka. Tidak adanya kotoran tubuh menunjukkan sifat sempurna dari alam surgawi, bebas dari semua ketidaksempurnaan dan kebutuhan duniawi.
Peralatan emas dan perak menunjukkan kelimpahan dan kehormatan yang diberikan kepada mereka, sementara kayu gaharu (oud) dan keringat beraroma kesturi menandakan wewangian indah Surga. Setiap pria memiliki dua istri yang keindahannya begitu transenden sehingga bahkan sumsum tulang mereka terlihat melalui daging, menggambarkan kesempurnaan penciptaan di Akhirat.
Yang paling penting, persatuan hati dan tidak adanya perselisihan mencerminkan keadaan spiritual tertinggi - harmoni lengkap dalam ibadah kepada Allah, bebas dari iri dan kebencian yang menghantui kehidupan duniawi. Pujian mereka yang terus-menerus kepada Allah mewakili tujuan sejati penciptaan yang terpenuhi.
Wawasan Ilmiah
Ibn Hajar al-Asqalani berkomentar bahwa "kelompok pertama" merujuk pada yang terdepan dalam iman dan perbuatan baik, terutama para nabi, syuhada, dan orang-orang beriman paling saleh. Penampilan mereka seperti bulan menandakan baik keindahan eksternal maupun penerangan internal dari cahaya iman.
Al-Qurtubi menjelaskan bahwa deskripsi persatuan sempurna di antara penghuni Surga menunjukkan penghapusan semua penyebab perselisihan yang ada di dunia ini. Hati mereka menjadi bersatu dalam cinta kepada Allah dan satu sama lain, mencerminkan persaudaraan iman yang tertinggi.
Ibn al-Qayyim mencatat bahwa peringatan terus-menerus kepada Allah yang disebutkan di sini tidak memberatkan melainkan keadaan alami dari jiwa yang dimurnikan dalam lingkungannya yang tepat, seperti ikan yang secara alami berenang di air.