Nabi (ﷺ) berkata, “Ada sebuah pohon di surga (yang begitu besar dan besar sehingga) seorang pengendara dapat melakukan perjalanan di bawah naungan selama seratus tahun. Dan jika kamu mau, kamu dapat membaca: “Di tempat teduh yang panjang” (56. 30) Dan tempat di surga yang sama dengan busur anak panah salah seorang di antara kamu, lebih baik daripada (seluruh bumi) di mana matahari terbit dan terbenam.
Awal Penciptaan - Sahih al-Bukhari 3252, 3253
Riwayat ini dari Nabi Muhammad (ﷺ) menggambarkan keluasan Surga yang megah, khususnya menyoroti dua aspek: pohon peneduh yang sangat besar dan nilai superior bahkan bagian terkecil Surga dibandingkan dengan seluruh dunia duniawi.
Komentar tentang Pohon Peneduh
Deskripsi seorang penunggang yang bepergian selama seratus tahun dalam naungan satu pohon menunjukkan skala dan keagungan Surga yang tak terbayangkan. Ini bukan hanya hiperbola tetapi kenyataan di luar pemahaman duniawi kita, dirancang untuk menanamkan kerinduan akan tempat tinggal abadi.
Nabi (ﷺ) merujuk ayat Al-Quran 56:30, "Dalam naungan yang panjang terbentang," secara langsung menghubungkan ajarannya dengan Wahyu Ilahi. Ini mengonfirmasi bahwa deskripsi Al-Quran tentang Surga harus dipahami secara harfiah, meskipun realitas penuhnya melampaui pengalaman manusia.
Signifikansi Panjang Busur Panah
Ketika Nabi (ﷺ) menyatakan bahwa ruang sepanjang busur panah di Surga lebih unggul dari seluruh dunia duniawi, ia menekankan perbedaan kualitatif antara eksistensi duniawi sementara dan pahala ilahi abadi.
Perbandingan ini berfungsi untuk mengarahkan ulang nilai-nilai orang beriman - apa yang tampak luas dan berharga di dunia ini tidak berarti dibandingkan dengan bagian terkecil dari Akhirat. "Tempat di mana matahari terbit dan terbenam" mencakup semua kerajaan, harta, dan wilayah duniawi, namun semuanya digabungkan tidak dapat menyamai sepetak kecil Surga.
Pelajaran Spiritual
Hadis ini mendorong orang beriman untuk mengutamakan yang abadi daripada yang sementara dan untuk bertahan dalam kesulitan duniawi demi Surga. Ini memberikan gambaran nyata untuk memotivasi tindakan benar dan memperkuat iman pada realitas gaib Akhirat.
Deskripsi ini berfungsi sebagai janji ilahi bahwa pahala di akhirat akan jauh melebihi pengorbanan apa pun yang dilakukan orang beriman di dunia sementara ini. Pemahaman ini seharusnya menumbuhkan kepuasan dengan sedikit di dunia ini sambil berusaha untuk berkah abadi Surga.