Aku berkata kepada Nabi, "Kami akan menghadapi musuh besok dan kami tidak memiliki pisau (untuk disembelih)' Dia berkata, "Jika kamu menyembelih hewan itu dengan apa pun yang menyebabkan darahnya mengalir keluar, dan jika nama Allah disebutkan saat menyembelihnya, makanlah, kecuali alat pembunuhnya adalah gigi atau paku. Saya akan memberi tahu Anda alasannya: Adapun gigi, itu adalah tulang; dan pakunya, itu adalah pisau orang Ethiopia." Orang-orang yang cepat di antara orang-orang mendapatkan rampasan perang sementara Nabi (ﷺ) berada di belakang rakyat. Jadi mereka meletakkan panci masak di atas api, tetapi Nabi (ﷺ) memerintahkan panci masak untuk dibalikkan. Kemudian dia membagikan (rampasan perang) di antara mereka, dengan mempertimbangkan satu unta sama dengan sepuluh domba. Kemudian seekor unta milik kelompok pertama orang melarikan diri dan mereka tidak membawa kuda, jadi seorang pria menembaknya dengan panah yang dengannya Allah menghentikannya. Nabi (ﷺ) bersabda, "Dari hewan-hewan ini ada yang sama liarnya dengan binatang buas. Jadi, jika ada di antara mereka yang melarikan diri seperti ini, lakukan seperti ini (tembak dengan panah).
Komentar Hadis: Berburu, Penyembelihan
Dari Sahih al-Bukhari 5543: Narasi komprehensif ini membahas berbagai masalah yurisprudensial mengenai berburu, penyembelihan, dan distribusi rampasan perang selama ekspedisi militer.
Instrumen Penyembelihan yang Diperbolehkan
Nabi (ﷺ) menetapkan bahwa setiap instrumen yang menyebabkan aliran darah sambil menyebut Nama Allah membuat hewan halal untuk dikonsumsi, kecuali gigi dan kuku. Hikmah di balik larangan ini terletak pada sifat instrumen ini: gigi adalah tulang, dan kuku adalah alat pemotong tradisional orang Etiopia, keduanya dianggap najis dan berpotensi menyebabkan penderitaan yang tidak perlu pada hewan.
Distribusi Rampasan Perang
Tindakan Nabi membalikkan panci masak menunjukkan pentingnya distribusi yang tepat sebelum konsumsi. Distribusi adilnya dengan mempertimbangkan satu unta setara dengan sepuluh domba menetapkan prinsip pembagian yang adil dalam perolehan komunal.
Penanganan Hewan yang Melarikan Diri
Ketika unta melarikan diri, Nabi mengizinkan menembaknya dengan panah, mengakui bahwa beberapa hewan peliharaan dapat menjadi liar seperti binatang buas. Keputusan ini memberikan panduan praktis untuk situasi di mana hewan tidak dapat ditangkap melalui cara konvensional, memastikan kerugian minimal sumber daya berharga.
Prinsip-Prinsip Yurisprudensial
Hadis ini menetapkan bahwa inti dari penyembelihan yang benar adalah menyebabkan aliran darah sambil mengucapkan Nama Allah. Ini menunjukkan kebijaksanaan praktis Nabi dalam mengelola sumber daya komunal dan memberikan solusi fleksibel untuk situasi tak terduga selama kampanye militer, semua sambil mempertahankan standar etika Islam.