حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ صَبَّاحٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ، حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ، قَالَ سَمِعْتُ الْوَلِيدَ بْنَ الْعَيْزَارِ، ذَكَرَ عَنْ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ، قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ ـ رضى الله عنه ـ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ ‏"‏ الصَّلاَةُ عَلَى مِيقَاتِهَا ‏"‏‏.‏ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ‏.‏ قَالَ ‏"‏ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ‏"‏‏.‏ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَالَ ‏"‏ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ‏"‏‏.‏ فَسَكَتُّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي‏.‏
Terjemahan
Narasi dari Abdullah bin Masud

Saya bertanya kepada Rasulullah (ﷺ), “Wahai Rasulullah (ﷺ)! Apa perbuatan terbaik?” Dia menjawab, “Untuk mempersembahkan shalat pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.” Saya bertanya, “Apa selanjutnya dalam kebaikan?” Dia menjawab, “Berbuat baik dan taat kepada orang tuamu.” Saya lebih lanjut bertanya, apa selanjutnya dalam kebaikan?” Dia menjawab, “Untuk berpartisipasi dalam jihad di jalan Allah.” Saya tidak bertanya lagi kepada Rasulullah (ﷺ) dan jika saya bertanya kepadanya lebih banyak, dia akan memberi tahu saya lebih banyak.

Comment

Hadis tentang Amalan Terbaik

Narasi ini dari Sahih al-Bukhari 2782 menyajikan peringkat hierarkis amal saleh dalam Islam, sebagaimana diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad (ﷺ) sebagai tanggapan atas pertanyaan seorang sahabat tentang tindakan yang paling utama.

Komentar tentang Keutamaan Shalat

Tanggapan awal Nabi menetapkan shalat pada waktunya sebagai kewajiban terdepan. Ini menekankan sifat mendasar shalat sebagai tiang Islam dan hubungan langsung antara hamba dan Pencipta.

Pelaksanaan awal menunjukkan keinginan untuk memenuhi perintah ilahi dan melindungi dari kelalaian atau penundaan, mencerminkan kebijaksanaan hadis dalam memprioritaskan tindakan yang paling disukai Allah.

Status Tinggi Bakti kepada Orang Tua

Peringkat kedua yang diberikan kepada kebaikan kepada orang tua menekankan hak-hak mereka yang besar dalam Islam. Ini mengikuti segera setelah kewajiban ibadah, menunjukkan bagaimana kewajiban interpersonal melengkapi kewajiban ilahi.

Para ulama mencatat bahwa ketaatan kepada orang tua hanya kedua setelah shalat wajib karena orang tua mewakili sarana keberadaan seseorang, mencerminkan hubungan seseorang dengan Pencipta.

Jihad dalam Makna Komprehensifnya

Penempatan jihad sebagai keutamaan ketiga mencerminkan posisinya dalam hierarki kebajikan Islam. Ulama klasik menjelaskan jihad mencakup jihad besar (perjuangan melawan diri sendiri) dan jihad kecil (perjuangan yang benar).

Ibn Hajar al-Asqalani berkomentar bahwa urutan ini menunjukkan jihad, meskipun sangat berjasa, mengikuti kewajiban yang telah ditetapkan. Jihad yang dirujuk mencakup semua bentuk perjuangan di jalan Allah dengan harta, lisan, dan diri seseorang.

Kebijaksanaan Pedagogis

Penghentian pertanyaan sahabat menunjukkan etika yang tepat dengan Nabi. Para ulama mencatat bahwa ia mengakui kecukupan apa yang diberikan dan menghormati waktu dan energi Nabi.

Struktur narasi ini menyediakan kurikulum spiritual bertahap - dimulai dengan hak-hak Allah, kemudian hak-hak ciptaan, lalu pengorbanan komprehensif untuk kebenaran - menawarkan jalan yang jelas bagi orang beriman menuju keunggulan spiritual.