حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، قَالَ أَخْبَرَنِي عُقَيْلٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ أَخْبَرَنِي ثَعْلَبَةُ بْنُ أَبِي مَالِكٍ الْقُرَظِيُّ، أَنَّ قَيْسَ بْنَ سَعْدٍ الأَنْصَارِيّ َ ـ رضى الله عنه ـ وَكَانَ صَاحِبَ لِوَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرَادَ الْحَجَّ فَرَجَّلَ.
Terjemahan
Diriwayatkan Salama bin Al-Akwa
Ali tetap berada di belakang Nabi (ﷺ) selama pertempuran Khaibar karena dia menderita beberapa masalah mata tetapi kemudian dia berkata, “Bagaimana saya harus tetap berada di belakang Rasulullah (ﷺ)?” Jadi, dia berangkat sampai dia bergabung dengan Nabi. Menjelang hari penaklukan Khaibar, Rasulullah (ﷺ) berkata, “(Tidak diragukan lagi) saya akan memberikan bendera atau, besok, seorang pria yang dicintai Allah dan Rasul-Nya atau yang mencintai Allah dan Rasul-Nya akan mengambil bendera. Allah akan memberikan kemenangan kepadanya.” Tiba-tiba 'Ali bergabung dengan kami meskipun kami tidak mengharapkannya. Orang-orang berkata, “Inilah Ali. “Jadi, Rasulullah (ﷺ) memberikan bendera kepadanya dan Allah menganugerahkan kemenangan kepadanya.