حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا أَبُو صَفْوَانَ، عَنْ يُونُسَ بْنِ يَزِيدَ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ـ رضى الله عنهما ـ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رَكِبَ عَلَى حِمَارٍ، عَلَى إِكَافٍ عَلَيْهِ قَطِيفَةٌ، وَأَرْدَفَ أُسَامَةَ وَرَاءَهُ‏.‏
Terjemahan
Narasi Nafi` dari `Abdullah

Rasulullah (ﷺ) datang ke Mekah melalui daerah yang lebih tinggi pada hari Penaklukan (Mekah) dengan menunggang unta betina di mana Usama menunggangi di belakangnya. Bilal dan 'Utsman bin Talha, salah satu hamba Ka'bah, juga menemaninya sampai dia membuat untanya berlutut di masjid dan memerintahkan yang terakhir untuk membawa kunci Ka'bah. Dia membuka pintu Ka'bah dan Rasulullah (ﷺ) masuk bersama Usama, Bilal dan Utsman, dan tinggal di dalamnya untuk waktu yang lama. Ketika dia keluar, orang-orang bergegas ke sana, dan 'Abdullah bin 'Umar adalah orang pertama yang memasukinya dan menemukan Bilal berdiri di belakang pintu. Dia bertanya kepada Bilal, “Di mana Nabi (ﷺ) mempersembahkan shalat?” Dia menunjuk ke tempat di mana dia telah mempersembahkan doanya. Abdullah berkata, “Saya lupa bertanya kepadanya berapa rakat yang telah dilakukannya.”