(Kemudian) Rasulullah (ﷺ) (sekali lagi) pergi bersama Ubai bin Ka'b ke taman kurma tempat Ibnu Saiyad tinggal. Ketika Nabi memasuki taman, dia mulai bersembunyi di balik batang pohon kurma karena dia ingin mendengar sesuatu dari Ibnu Saiyad sebelum yang terakhir bisa melihatnya. Ibnu Saiyad sedang berbaring di tempat tidurnya, ditutupi dengan selembar beludru dari tempat gumamannya terdengar. Ibu Ibnu Saiyad melihat Nabi (ﷺ) saat dia bersembunyi di balik batang pohon kurma. Dia berkata kepada Ibnu Saiyad, “Wahai Saf!” (Dan ini namanya). Ibnu Saiyad bangkit. Nabi (ﷺ) berkata, “Seandainya wanita ini membiarkannya sendiri, dia akan mengungkapkan kenyataan kasusnya.” Kemudian Nabi (ﷺ) bangkit di antara umat, memuliakan Allah sebagaimana layaknya Dia, dia menyebut Ad-Dajjal, berkata, “Aku memperingatkan kamu tentang dia (yaitu Ad-Dajjal) dan tidak ada nabi yang tidak memperingatkan umatnya tentang dia, dan Nuh memperingatkan umatnya tentang dia, tetapi aku memberitahumu sebuah pernyataan yang tidak diberitahukan kepada umatnya. Kamu harus mengerti bahwa dia adalah pria bermata satu dan Allah tidak bermata satu.”