حَدَّثَنَا مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ، حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ، حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ لَغَدْوَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ رَوْحَةٌ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi Abu Huraira

Rasulullah SAW bersabda, “Sebuah tempat di surga sekecil busur lebih baik daripada semua tempat di mana matahari terbit dan terbenam (yaitu seluruh dunia).” ﷺ Beliau juga berkata, “Satu usaha di jalan Allah pada sore atau sore hari lebih baik daripada apa yang di atasnya matahari terbit dan terbenam.”

Comment

Eksposisi Hadis

Narasi mendalam dari Sahih al-Bukhari (2793) ini berisi dua pernyataan yang berbeda namun saling terhubung dari Rasulullah (ﷺ) mengenai nilai besar Surga dan perjuangan di jalan Allah.

Keunggulan Surga

Pernyataan Nabi bahwa "tempat di Surga sekecil busur" melampaui seluruh alam dunia menunjukkan ketidakberartian mutlak kenikmatan duniawi dibandingkan kebahagiaan abadi. Pengukuran busur (qaws) mengacu pada jarak antara pegangan pemanah dan tali busur - area yang sangat kecil.

Para ulama menjelaskan bahwa jika bagian terkecil Surga melebihi semua harta duniawi digabungkan, maka pahala lengkap bagi orang beriman berada di luar pemahaman manusia. Perbandingan ini bertujuan untuk melepaskan hati dari keterikatan duniawi dan mengarahkannya ke tempat tinggal abadi.

Keunggulan Jihad

Pernyataan kedua mengangkat "satu upaya dalam Sebab Allah" - baik di pagi atau sore hari - di atas seluruh dunia. Ini mencakup semua bentuk perjuangan: jihad militer, mencari ilmu, menyuruh kebaikan, melarang kejahatan, dan perjuangan spiritual melawan hawa nafsu.

Ibn Hajar al-Asqalani berkomentar bahwa spesifikasi temporal ("sore atau pagi") menekankan bagaimana bahkan upaya singkat yang tulus dalam kebenaran lebih bernilai daripada akumulasi duniawi seumur hidup. Hadis ini memotivasi orang beriman untuk memprioritaskan perbuatan dengan pahala abadi daripada keuntungan duniawi sementara.

Implikasi Spiritual

Ajaran-ajaran ini mengorientasikan ulang sistem nilai orang beriman, di mana Surga menjadi ukuran tertinggi nilai dan perjuangan dalam sebab Allah menjadi investasi paling berharga. Kehidupan dunia dengan segala kemegahannya hanyalah sarana untuk mencapai kesuksesan abadi.

Pengulangan "semua yang matahari terbit dan terbenam" memperkuat sifat komprehensif perbandingan ini, tidak meninggalkan keraguan tentang nilai relatif harta duniawi versus pencarian spiritual.