حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ، عَنِ الأَعْمَشِ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا صَالِحٍ، يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ ثَلاَثَةٌ لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلاَ يُزَكِّيهِمْ، وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ رَجُلٌ كَانَ لَهُ فَضْلُ مَاءٍ بِالطَّرِيقِ، فَمَنَعَهُ مِنِ ابْنِ السَّبِيلِ، وَرَجُلٌ بَايَعَ إِمَامًا لاَ يُبَايِعُهُ إِلاَّ لِدُنْيَا، فَإِنْ أَعْطَاهُ مِنْهَا رَضِيَ، وَإِنْ لَمْ يُعْطِهِ مِنْهَا سَخِطَ، وَرَجُلٌ أَقَامَ سِلْعَتَهُ بَعْدَ الْعَصْرِ، فَقَالَ وَاللَّهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ لَقَدْ أَعْطَيْتُ بِهَا كَذَا وَكَذَا، فَصَدَّقَهُ رَجُلٌ‏"‏ ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ ‏{‏إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلاً‏}‏
Terjemahan
Narasi Abu Huraira

Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga orang yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat dan tidak akan menyucikan mereka dan bagi mereka azab yang berat. ﷺ Mereka adalah: -1. Seorang pria memiliki air yang berlebihan, dalam perjalanan dan dia menahannya dari para pelancong. -2. Seorang pria yang memberikan janji kesetiaan kepada seorang penguasa dan dia memberikannya hanya untuk keuntungan duniawi. Jika penguasa memberinya sesuatu dia puas, dan jika penguasa menahan sesuatu darinya, dia menjadi tidak puas. -3. Dan manusia memperlihatkan barang-barangnya untuk dijual setelah shalat 'Asr dan dia berkata, 'Demi Allah, kecuali Dia yang berhak disembah, aku telah diberi begitu banyak untuk barang-barang saya, 'dan seseorang mempercayainya (dan membelinya). Nabi (ﷺ) kemudian membacakan: “Sesungguhnya! Orang-orang yang membeli sedikit keuntungan dengan harga perjanjian Allah dan sumpah-sumpah mereka.” (QS 3:77)

Comment

Distribusi Air - Sahih al-Bukhari 2358

Hadis yang mendalam ini dari Sahih al-Bukhari menyebutkan tiga dosa besar yang mendatangkan ketidaksenangan Allah yang parah, dengan yang pertama secara khusus membahas distribusi air - sumber daya vital di lanskap Arab yang gersang.

Komentar tentang Penahanan Air

Kategori pertama menggambarkan seseorang yang memiliki air surplus di samping jalan umum namun menolaknya kepada pelancong yang haus. Ini merupakan pelanggaran terhadap prinsip Islam bahwa air surplus, seperti rumput dan api, tidak boleh ditolak kepada mereka yang membutuhkan. Air dianggap sebagai hak bersama di antara Muslim.

Ulama klasik menekankan bahwa larangan ini berlaku khusus untuk air surplus di luar kebutuhan esensial seseorang. Keparahan dosa ini terletak pada potensi kehilangan nyawa yang dapat terjadi akibat menolak air kepada pelancong dalam kondisi gurun, menjadikannya tindakan pembunuhan tidak langsung.

Konsekuensi Spiritual

Hukuman tiga kali yang disebutkan - Allah tidak melihat mereka, tidak menyucikan mereka, dan hukuman berat - menunjukkan beratnya dosa-dosa ini. Kehilangan pandangan Allah menandakan ketidaksenangan ilahi yang lengkap, sementara kurangnya penyucian menunjukkan kontaminasi spiritual abadi.

Implikasi Lebih Luas

Ajaran ini menetapkan etika Islam mengenai sumber daya alam dan tanggung jawab komunal. Ini melarang menimbun komoditas esensial dan menekankan kewajiban sosial untuk berbagi sumber daya, terutama yang diperlukan untuk bertahan hidup seperti air.

Penyertaan dosa ini bersama kemunafikan politik dan penipuan komersial menunjukkan bagaimana menahan sumber daya esensial berada di antara kegagalan moral paling serius dalam etika Islam.