Sahl bin Sa'd ditanya tentang mimbar (Nabi) tentang terbuat dari apa? Sahl menjawab: "Tidak ada yang masih hidup di antara orang-orang, yang tahu tentang hal itu lebih baik daripada saya. Itu terbuat dari tamarisk (kayu) hutan. Demikian dan itu, budak ini dan itu mempersiapkannya untuk Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Ketika dibangun dan ditempatkan (di dalam Masjid), Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berdiri di atasnya menghadap kiblat dan berkata 'Allahu Akbar', dan orang-orang berdiri di belakangnya (dan memimpin orang-orang dalam shalat). Dia membaca dan membungkuk dan orang-orang membungkuk di belakangnya. Kemudian dia mengangkat kepalanya dan melangkah mundur, turun dan bersujud di tanah dan kemudian dia kembali naik ke mimbar, melafalkan, membungkuk, mengangkat kepalanya dan melangkah mundur, turun dan bersujud di tanah. Jadi, inilah yang saya ketahui tentang mimbar." Ahmad bin Hanbal berkata, "Karena Nabi (صلى الله عليه وسلم) berada pada tingkat yang lebih tinggi dari umat, tidak ada salahnya menurut hadits yang disebutkan di atas jika Imam berada pada tingkat yang lebih tinggi dari para pengikutnya selama shalat."