حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ، قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنْ هَمَّامٍ، سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَلاَ يَبْصُقْ أَمَامَهُ، فَإِنَّمَا يُنَاجِي اللَّهَ مَا دَامَ فِي مُصَلاَّهُ، وَلاَ عَنْ يَمِينِهِ، فَإِنَّ عَنْ يَمِينِهِ مَلَكًا، وَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ أَوْ تَحْتَ قَدَمِهِ، فَيَدْفِنُهَا ".
Salin
Diriwayatkan oleh Abu Huraira
Nabi bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang berdiri shalat, maka janganlah ia meludah di depannya karena dalam shalat ia sedang berbicara secara pribadi kepada Allah dan ia tidak boleh meludah di sebelah kanannya karena ada malaikat, tetapi ia boleh meludah di kedua sisi. kirinya atau di bawah kaki kirinya dan menguburnya (yaitu ekspektasi).