Seorang pria kulit hitam atau wanita kulit hitam biasa menyapu masjid dan dia meninggal. Nabi (صلى الله عليه وسلم) bertanya tentang dia (atau dia). Dia diberitahu bahwa dia (atau dia) telah meninggal. Dia berkata, "Mengapa kamu tidak memberitahukan kepadaku? Tunjukkan padaku kuburannya (atau kuburannya)." Maka dia pergi ke makamnya dan mempersembahkan doa pemakamannya."
Teks & Konteks Hadis
Diriwayatkan oleh 'Aisyah: Seorang pria kulit hitam atau wanita kulit hitam biasa menyapu masjid dan dia meninggal. Nabi (ﷺ) bertanya tentangnya (atau dia). Beliau diberitahu bahwa dia (atau dia) telah meninggal. Beliau berkata, "Mengapa kalian tidak memberitahuku? Tunjukkan padaku kuburnya (atau kuburnya)." Maka beliau pergi ke kuburnya (atau kuburnya) dan menyalatkan jenazahnya (atau jenazahnya).
Referensi: Sahih al-Bukhari 458
Komentar tentang Status Orang Beriman
Hadis ini menunjukkan bahwa dalam Islam, kedudukan spiritual ditentukan oleh ketakwaan dan pengabdian kepada Allah, bukan oleh status duniawi, ras, atau pekerjaan. Individu yang disebutkan adalah orang dengan status sosial rendah - seorang pembersih kulit hitam - namun kepedulian Nabi terhadap mereka menunjukkan bahwa setiap orang beriman memiliki martabat di hadapan Allah.
Pertanyaan Nabi "Mengapa kalian tidak memberitahuku?" menunjukkan pentingnya yang beliau tempatkan pada partisipasi dalam salat jenazah semua Muslim, terlepas dari posisi sosial mereka. Ini mengajarkan kita bahwa komunitas Muslim adalah satu tubuh di mana setiap anggota sama pentingnya.
Signifikansi Salat Jenazah
Tindakan Nabi melakukan salat jenazah di kuburan menunjukkan kebolehan dan keutamaan mendoakan orang yang telah meninggal bahkan setelah penguburan jika seseorang melewatkan salat jenazah aslinya. Ini mencerminkan rahmat Allah yang luas dan kekuatan syafaat dari doa-doa Nabi.
Para ulama menyimpulkan dari ini bahwa salat jenazah dapat dilakukan di kuburan sebelum atau sesudah penguburan, menekankan kepedulian berkelanjutan yang harus kita miliki untuk saudara-saudara dan saudari-saudari kita yang telah meninggal dalam iman.
Pelajaran Praktis
Riwayat ini mengajarkan kita untuk menghargai mereka yang melayani lembaga keagamaan, memperlakukan pekerja dengan hormat, dan menyadari bahwa pelayanan rendah hati kepada masjid adalah tindakan ibadah yang mulia yang meningkatkan status seseorang dengan Allah.
Ini juga menginstruksikan Muslim untuk segera memberi tahu pemimpin agama dan anggota komunitas tentang kematian sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam upacara pemakaman, karena doa kolektif bermanfaat bagi yang meninggal.