حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ حَارَبَتِ النَّضِيرُ وَقُرَيْظَةُ، فَأَجْلَى بَنِي النَّضِيرِ، وَأَقَرَّ قُرَيْظَةَ وَمَنَّ عَلَيْهِمْ، حَتَّى حَارَبَتْ قُرَيْظَةُ فَقَتَلَ رِجَالَهُمْ وَقَسَمَ نِسَاءَهُمْ وَأَوْلاَدَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ إِلاَّ بَعْضَهُمْ لَحِقُوا بِالنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَآمَنَهُمْ وَأَسْلَمُوا، وَأَجْلَى يَهُودَ الْمَدِينَةِ كُلَّهُمْ بَنِي قَيْنُقَاعَ وَهُمْ رَهْطُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلاَمٍ وَيَهُودَ بَنِي حَارِثَةَ، وَكُلَّ يَهُودِ الْمَدِينَةِ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar

Nabi (ﷺ) membakar pohon kurma Bani An-Nadir. Hassan bin Thabit mengatakan ayat-ayat puitis berikut tentang peristiwa ini: - “Pembakaran mengerikan Al-Buwaira telah diterima dengan acuh tak acuh oleh para bangsawan Bani Luai (para tuan dan bangsawan Quraish).” Abu Sufyan bin Al-Harith (yaitu sepupu Nabi yang masih tidak percaya saat itu) menjawab Hassan, dengan mengatakan dalam ayat-ayat puitis: - “Semoga Allah memberkati pembakaran itu Dan menyalakan semua bagiannya (yaitu Madinah) di atas api. Kamu akan melihat siapa yang jauh darinya (yaitu Al-Buwaira) dan tanah kami mana yang akan dirugikan olehnya (yaitu pembakaran Al-Buwaira).