Bahwa Nabi (ﷺ) mengirim pamannya, saudara Um Sulaim sebagai kepala tujuh puluh penunggang. Kepala kaum penyembah berhala, 'Amir bin at-Tufail mengajukan tiga saran (kepada Nabi (ﷺ)) dengan mengatakan, “Pilihlah salah satu dari tiga alternatif: (1) bahwa orang-orang Badui akan berada di bawah komando Anda dan penduduk kota akan berada di bawah komando saya; (2) atau bahwa saya akan menjadi pengganti Anda, (3) atau jika tidak, saya akan menyerang Anda dengan dua ribu dari Bani Ghatafan.” Tapi 'Amir terinfeksi wabah di Rumah Um biasa-dan-itu. Beliau berkata, “Haruskah aku tinggal di rumah seorang wanita dari keluarga orang itu setelah memiliki kelenjar (yang membengkak) seperti unta betina itu? Ambilkan kudaku.” Jadi dia meninggal di punggung kudanya. Kemudian Haram, saudara Um Sulaim dan seorang lelaki lumpuh bersama dengan seorang pria lain dari suku itu dan itu (suku) pergi ke arah orang-orang penyembah berhala (yaitu suku Amir). Haram berkata (kepada teman-temannya), “Tetaplah dekat denganku, karena aku akan pergi kepada mereka. Jika mereka (yaitu orang-orang kafir) memberi perlindungan kepadaku, maka kamu akan dekat denganku, dan jika mereka membunuhku, maka kamu harus kembali kepada teman-temanmu. Kemudian Haram pergi kepada mereka dan berkata, “Maukah kamu memberi saya perlindungan untuk menyampaikan pesan Rasulullah (ﷺ)?” Maka, dia mulai berbicara dengan mereka, tetapi mereka memberi isyarat kepada seorang pria (untuk membunuhnya) dan dia pergi ke belakangnya dan menikamnya (dengan tombak). Dia (yaitu Haram) berkata, “Allahu Akbar! Aku telah berhasil, demi Tuhan Ka'bah!” Sahabat Haram dikejar oleh orang-orang kafir, dan kemudian mereka (yaitu sahabat Haram) semuanya dibunuh kecuali orang lumpuh yang berada di puncak gunung. Kemudian Allah turunkan kepada kami sebuah ayat yang termasuk di antara ayat-ayat yang dibatalkan kemudian. Yaitu: “Kami telah bertemu dengan Tuhan kami dan Dia berkenan kepada kami dan telah membuat kami berkenan. (Setelah peristiwa ini) Nabi (ﷺ) menyerukan kejahatan pada orang-orang kafir setiap pagi selama 30 hari. Dia menyerukan kejahatan pada (suku) Ril, Dhakwan, Bani Lihyan dan Usaiya yang tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya.