حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ بُشَيْرِ بْنِ يَسَارٍ، أَنَّ سُوَيْدَ بْنَ النُّعْمَانِ، أَخْبَرَهُ أَنَّهُ، خَرَجَ مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَامَ خَيْبَرَ، حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالصَّهْبَاءِ ـ وَهْىَ مِنْ أَدْنَى خَيْبَرَ ـ صَلَّى الْعَصْرَ، ثُمَّ دَعَا بِالأَزْوَادِ فَلَمْ يُؤْتَ إِلاَّ بِالسَّوِيقِ، فَأَمَرَ بِهِ فَثُرِّيَ، فَأَكَلَ وَأَكَلْنَا، ثُمَّ قَامَ إِلَى الْمَغْرِبِ، فَمَضْمَضَ وَمَضْمَضْنَا، ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ.
Terjemahan
Narasi Salama
Ali tetap berada di belakang Nabi (ﷺ) selama Ghazwa Khaibar karena dia menderita masalah mata. Dia kemudian berkata, “(Bagaimana saya bisa) tetap berada di belakang Nabi (ﷺ),” dan mengikutinya. Maka ketika dia tidur pada malam penaklukan Khaibar, Nabi (ﷺ) berkata, “Saya akan memberikan bendera besok, atau besok bendera akan diambil oleh seorang pria yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, dan (Khaibar) akan ditaklukkan melalui dia, (dengan bantuan Allah)” Sementara setiap dari kita berharap untuk memiliki bendera itu, dikatakan, “Ini Ali” dan Nabi (ﷺ) memberinya bendera dan Khaibar ditaklukkan melalui dia (dengan Pertolongan Allah).