حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ بُشَيْرِ بْنِ يَسَارٍ، أَنَّ سُوَيْدَ بْنَ النُّعْمَانِ، أَخْبَرَهُ أَنَّهُ، خَرَجَ مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَامَ خَيْبَرَ، حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالصَّهْبَاءِ ـ وَهْىَ مِنْ أَدْنَى خَيْبَرَ ـ صَلَّى الْعَصْرَ، ثُمَّ دَعَا بِالأَزْوَادِ فَلَمْ يُؤْتَ إِلاَّ بِالسَّوِيقِ، فَأَمَرَ بِهِ فَثُرِّيَ، فَأَكَلَ وَأَكَلْنَا، ثُمَّ قَامَ إِلَى الْمَغْرِبِ، فَمَضْمَضَ وَمَضْمَضْنَا، ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ‏.‏
Terjemahan
Narasi Abu Musa

Berita migrasi Nabi (dari Mekah ke Madinah) sampai kepada kami saat kami berada di Yaman. Jadi kami berangkat sebagai emigran ke arahnya. Kami (tiga) saya dan dua saudara laki-laki saya. Saya adalah yang termuda dari mereka, dan salah satu dari keduanya adalah Abu Burda, dan yang lainnya, Abu Ruhm, dan jumlah total kami adalah 53 atau 52 orang dari bangsaku. Kami naik perahu dan kapal kami membawa kami ke Negus di Ethiopia. Di sana kami bertemu Ja'far bin Abi Thalib dan tinggal bersamanya. Kemudian kami semua datang (ke Madinah) dan bertemu Nabi (ﷺ) pada saat penaklukan Khaibar. Beberapa orang berkata kepada kami, yaitu penduduk kapal, “Kami telah bermigrasi sebelum kamu”. Asma' bint 'Umais yang merupakan salah satu dari mereka yang datang bersama kami, datang sebagai pengunjung ke Hafsa, istri Nabi (ﷺ). Dia telah bermigrasi bersama dengan Muslim lainnya yang bermigrasi ke Negus. 'Umar datang ke Hafsa sementara Asma' bint 'Umais bersamanya. “Umar, ketika melihat Asma,” berkata, “Siapakah ini?” Dia berkata, “Asma' bint 'Umais,” kata 'Umar, “Apakah dia orang Etiopia? Apakah dia wanita penjelajah laut?” Asma' menjawab, “Ya.” Umar berkata, “Kami telah bermigrasi sebelum kamu (penduduk kapal), jadi kami lebih berhak atas Rasulullah (ﷺ).” Pada saat itu Asma' menjadi marah dan berkata, “Tidak, demi Allah, ketika kamu bersama Rasulullah (ﷺ) yang memberi makan orang-orang lapar di antara kamu, dan memberi tahu orang-orang yang tidak tahu di antara kamu, kami berada di negeri Etiopia yang sangat dibenci, dan semua itu untuk Demi Rasulullah (ﷺ). Demi Allah, aku tidak akan makan atau minum apa pun sampai aku memberitahukan Rasulullah (ﷺ) tentang apa yang kamu katakan. Di sana kami terluka dan ketakutan. Saya akan menyebutkan hal ini kepada Nabi (ﷺ) dan tidak akan berbohong atau membatasi ucapan Anda atau menambahkan sesuatu padanya.”