حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ، عَنْ مُخَارِقٍ، عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ، قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ شَهِدْتُ مِنَ الْمِقْدَادِ بْنِ الأَسْوَدِ مَشْهَدًا، لأَنْ أَكُونَ صَاحِبَهُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا عُدِلَ بِهِ، أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَهْوَ يَدْعُو عَلَى الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ لاَ نَقُولُ كَمَا قَالَ قَوْمُ مُوسَى ‏{‏اذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلاَ‏}‏ وَلَكِنَّا نُقَاتِلُ عَنْ يَمِينِكَ وَعَنْ شِمَالِكَ وَبَيْنَ يَدَيْكَ وَخَلْفَكَ‏.‏ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَشْرَقَ وَجْهُهُ وَسَرَّهُ‏.‏ يَعْنِي قَوْلَهُ‏.‏
Salin
Narasi Ibnu Masud

Saya menyaksikan Al-Miqdad bin Al-Aswad dalam adegan yang akan lebih saya sayangi daripada apa pun seandainya saya menjadi pahlawan di adegan itu. Dia (yaitu Al-Miqdad) datang kepada Nabi (ﷺ) sementara Nabi (ﷺ) mendesak umat Islam untuk berperang dengan para penyembah berhala. Al-Miqdad berkata, “Kami tidak akan berkata seperti yang dikatakan oleh kaum Musa: Pergilah kamu dan Tuhanmu dan perangilah kamu berdua.” (QS 5:27) Tetapi kami akan berperang di sebelah kananmu dan di sebelah kirimu dan di depan dan di belakangmu.” Saya melihat wajah Nabi (ﷺ) menjadi cerah karena kebahagiaan, karena ucapan itu membuatnya senang.