حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ أَبِي الضُّحَى، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَائِشَةَ ـ رضى الله عنها ـ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ ‏"‏ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ، رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan oleh Ibnu `Abbas

'Umar biasa menerimaku (ke rumahnya) bersama dengan orang-orang tua yang telah bertempur dalam pertempuran Badr. Beberapa di antara mereka berkata (kepada Umar), “Mengapa kamu mengizinkan pemuda ini masuk bersama kami, padahal kami memiliki anak-anak seusianya sendiri? “Umar berkata, “Kamu tahu orang apa dia.” Suatu hari Umar memanggil mereka dan memanggil saya bersama mereka, saya pikir dia memanggil saya pada hari itu untuk menunjukkan kepada mereka sesuatu tentang saya (yaitu pengetahuan saya). Umar bertanya kepada mereka, “Apakah yang kamu katakan tentang (Surat): “Apabila datanglah pertolongan Allah dan penaklukan (Mekah) dan kamu melihat umat manusia memasuki agama Allah (yaitu Islam) dalam kerumunan. “Maka bersyukurlah kepada Tuhanmu dan mintalah ampunan kepada-Nya, sesungguhnya Dialah yang menerima taubat dan mengampuni.” (110.1-3) Beberapa di antara mereka menjawab: “Kami diperintahkan untuk memuji Allah dan bertobat kepada-Nya jika kami mendapat pertolongan dan diberi kemenangan.” Ada yang berkata, “Kami tidak tahu.” Yang lain tetap diam. Kemudian Umar berkata kepadaku, “Apakah kamu mengatakan yang sama?” Aku bilang, “Tidak.” Umar berkata, “Lalu apa yang kamu katakan?” Saya berkata, “Ayat ini menunjukkan mendekati kematian Rasulullah (ﷺ) yang diberitahukan Allah kepadanya. Apabila datang pertolongan Allah dan penaklukan, yaitu penaklukan Mekah, itu akan menjadi tanda kematian nabimu, maka bersaksikanlah keunikan Tuhanmu (yaitu Allah) dan pujilah Dia dan bertobatlah kepada-Nya sebagaimana Dia siap untuk mengampuni. Pada hal itu, Umar berkata, “Aku tidak tahu apa-apa tentang hal itu selain apa yang kamu ketahui.”