حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ، رَأَيْتُ بِيَدِ ابْنِ أَبِي أَوْفَى ضَرْبَةً، قَالَ ضُرِبْتُهَا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم يَوْمَ حُنَيْنٍ. قُلْتُ شَهِدْتَ حُنَيْنًا قَالَ قَبْلَ ذَلِكَ.
                                
                            Terjemahan
                        
                                    Diriwayatkan dari Abu 'is-Haq
                                
                                Saya mendengar Al-Bara' menceritakan ketika seorang pria datang dan berkata kepadanya, “Wahai Abu 'Umara! Apakah kamu melarikan diri pada hari (pertempuran) Hunain?” Al-Bara' menjawab, “Saya bersaksi bahwa Nabi (ﷺ) tidak melarikan diri, tetapi orang-orang yang tergesa-gesa bergegas pergi dan orang-orang Hawazin melemparkan panah ke arah mereka. Pada saat itu, Abu Sufyan bin Al-Harith memegang bagal putih Nabi (ﷺ) di kepalanya, dan Nabi (ﷺ) berkata, “Saya adalah Nabi (ﷺ) tidak diragukan lagi: Saya adalah putra `Abdul-Muttalib.”