حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ أَبُو الرَّبِيعِ، حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيقَ ـ رضى الله عنه ـ بَعَثَهُ فِي الْحَجَّةِ الَّتِي أَمَّرَهُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم قَبْلَ حَجَّةِ الْوَدَاعِ يَوْمَ النَّحْرِ فِي رَهْطٍ يُؤَذِّنُ فِي النَّاسِ لاَ يَحُجُّ بَعْدَ الْعَامِ مُشْرِكٌ وَلاَ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ عُرْيَانٌ‏.‏
Terjemahan
Narasi Al-Bara

Surat terakhir yang diturunkan seluruhnya adalah Baraa (yaitu Surah Tauba), dan Surah terakhir (yaitu bagian dari sebuah Surat) yang diturunkan adalah ayat-ayat terakhir dari Sura-an-Nisa': - “Mereka meminta keputusan hukum kepadamu. Katakanlah: “Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang tidak mempunyai keturunan atau keturunan sebagai ahli waris.” (QS 4:177)