حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ، عَنْ أَبِي زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ لاَ أَزَالُ أُحِبُّ بَنِي تَمِيمٍ بَعْدَ ثَلاَثٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُهَا فِيهِمْ ‏"‏ هُمْ أَشَدُّ أُمَّتِي عَلَى الدَّجَّالِ ‏"‏‏.‏ وَكَانَتْ فِيهِمْ سَبِيَّةٌ عِنْدَ عَائِشَةَ فَقَالَ ‏"‏ أَعْتِقِيهَا فَإِنَّهَا مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ ‏"‏‏.‏ وَجَاءَتْ صَدَقَاتُهُمْ فَقَالَ ‏"‏ هَذِهِ صَدَقَاتُ قَوْمٍ، أَوْ قَوْمِي ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi Ibnu Abi Mulaika

Abdullah bin Az-Zubair mengatakan bahwa sekelompok pengendara milik Banu Tamim datang kepada Nabi, Abu Bakr berkata (kepada Nabi (ﷺ)), “Tunjuk al-Qa'qa bin Mabad bin Zurara sebagai penguasa (mereka).” Umar berkata (kepada Nabi). “Tidak! Tetapi tunjuk Al-Aqra bin H`Abis.” Kemudian Abu Bakr berkata (kepada Umar). “Kamu hanya ingin menentangku.” 'Umar menjawab. “Aku tidak ingin menentangmu.” Maka keduanya berdebat begitu banyak sehingga suara mereka menjadi lebih keras, dan kemudian diturunkan ayat-ayat Ilahi berikut dalam hubungan itu: - “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu maju di hadapan Allah dan Rasul-Nya.” (sampai akhir ayat)... (49.1)