حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، وَإِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ، قَالاَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ أَبِي مُوسَى ـ رضى الله عنه ـ قَالَ قَدِمْتُ أَنَا وَأَخِي، مِنَ الْيَمَنِ، فَمَكَثْنَا حِينًا مَا نُرَى ابْنَ مَسْعُودٍ وَأُمَّهُ إِلاَّ مِنْ أَهْلِ الْبَيْتِ، مِنْ كَثْرَةِ دُخُولِهِمْ وَلُزُومِهِمْ لَهُ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan `Imran bin Husain

Orang-orang Banu Tamim datang kepada Rasulullah (ﷺ), dan dia berkata, “Bersukacitalah (yaitu bergembira). Oh Banu Tamim!” Mereka berkata: “Sebagaimana Engkau telah memberitakan kabar gembira kepada kami, maka berilah kami (beberapa hal)”. Pada saat itu ciri-ciri Rasulullah (ﷺ) berubah (yaitu dia menderita sakit). Kemudian beberapa orang dari Yaman datang, dan Nabi (ﷺ) berkata (kepada mereka) “Terima kabar baik karena Banu Tamim tidak menerimanya.” Mereka berkata, “Kami menerima mereka, wahai Rasulullah (ﷺ)!”