حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ، عَنِ اللَّيْثِ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الْمُغِيرَةِ، عَنْ أَبِيهِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ، قَالَ ذَهَبَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم لِبَعْضِ حَاجَتِهِ، فَقُمْتُ أَسْكُبُ عَلَيْهِ الْمَاءَ ـ لاَ أَعْلَمُهُ إِلاَّ قَالَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ ـ فَغَسَلَ وَجْهَهُ، وَذَهَبَ يَغْسِلُ ذِرَاعَيْهِ فَضَاقَ عَلَيْهِ كُمُّ الْجُبَّةِ، فَأَخْرَجَهُمَا مِنْ تَحْتِ جُبَّتِهِ فَغَسَلَهُمَا ثُمَّ مَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ.
Terjemahan
Diriwayatkan `Urwa bin Al-Mughira
Al-Mughira bin Shu'ba berkata, “Nabi (ﷺ) pergi untuk menjawab panggilan alam dan (setelah dia selesai) saya bangun untuk menuangkan air untuknya.” Saya pikir dia mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi selama Ghazwa Tabuk. Al-Mughira menambahkan. “Nabi (ﷺ) mencuci wajahnya, dan ketika dia ingin mencuci lengan bawahnya, lengan jubahnya menjadi kencang di atasnya, jadi dia mengeluarkannya dari bawah jubah dan kemudian dia mencucinya (yaitu lengan bawahnya) dan meletakkan tangan basah di atas khuff-nya (kaus kaki yang terbuat dari kain tebal atau kulit).”