وَقَالَ يُونُسُ عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ عُرْوَةُ قَالَتْ عَائِشَةُ ـ رضى الله عنها ـ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ ‏"‏ يَا عَائِشَةُ مَا أَزَالُ أَجِدُ أَلَمَ الطَّعَامِ الَّذِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ، فَهَذَا أَوَانُ وَجَدْتُ انْقِطَاعَ أَبْهَرِي مِنْ ذَلِكَ السَّمِّ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi Ubaidullah bin Abdullah

Ibnu Abbas berkata, “Ketika Rasulullah (ﷺ) berada di ranjang kematiannya dan ada beberapa orang di rumah, dia berkata, 'Mendekatlah, aku akan menulis untukmu sesuatu yang setelahnya kamu tidak akan tersesat. ' Beberapa dari mereka (yaitu sahabatnya) berkata, “Rasulullah (ﷺ) sakit parah dan kamu memiliki Al-Qur'an. Cukuplah Kitab Allah bagi kita.” Maka orang-orang di rumah itu berselisih dan mulai berselisih. Beberapa di antara mereka berkata: “Berikanlah dia tulisan, supaya ia menuliskan sesuatu untukmu, yang sesudahnya kamu tidak akan tersesat.” Sementara yang lain berkata sebaliknya. Maka tatkala pembicaraan dan perselisihan mereka bertambah, Rasulullah berkata, “Bangunlah.” Ibnu Abbas pernah berkata, “Tidak diragukan lagi, sangat disayangkan (bencana besar) bahwa Rasulullah (ﷺ) dicegah menulis untuk mereka tulisan itu karena perbedaan dan kebisingan mereka.”